Rabu, 12 Januari 2011

BTN Nilai Sudah Penuhi Syarat API

Direkyur Utama PT.BANK TABUNGAN NEGAR (Persero) Kodrari mengatakanbahwa BTN sudah memenuhi syarat Arsitektur Perbankan Indonesia sebagaibank fokus.
"BTN sudah memenuhi persyaratan sebagaibank fokus dimana harusmemiliki modal Rp.100 MiliaR SAMPAI Rp.100 Triliun,"kata kodrari di Jakarta hari ini namun Kodrari menolak berkomentar jika BTN dianggap menolak merger."Yang pasti kami sudah penuhi syarat API."
Menurut dia yang harus di merger adalah BANK yang belum memenuhi syarat API.Kodrari juga menolak berkomentarketika di tanya apakahrencana BTN untuk menjadibank jangkar syariahmerupakan usahanya mengjindari merger."Itu lain"katadia.Syariah adalah sistem bisnis sedangakn mergeradalahupaya untuk meningkatkan penguatan perbankan.
Rencana berbisnis syariah,menurut Kodrari ada dalam rencana bisnis yang diwajibkan oleh Bank Indonesia.Paling lambat 15 Maret 2005,semua Bank di Indonesia harus menjelaskan business pannya sampai 2007.
Didalam rencana bisnis BTN itu ada opsi untuk berbisnis syariah.Dan memang sudah dapat izin dari BI untuk membuka usaha syariah.
Saat ini sudah ada lima cabang syariah di Indonesia.Tahun ini BTN akan menambah dua sampai tujuh cabang lagi.Pada tahun 2007,target kami dalam business plan akan mencapai 20 cabang syariah kata Kodrari.

Minggu, 09 Januari 2011

Arsitektur Data Warehouse Pada Bank Central Asia (BCA)

Profile Bank Central Asia (BCA)
Banyak Bank swasta yang eksis di bumi Indonesia ini, salah satunya adalah Bank Central Asia (BCA) yang secara resmi berdiri pada tanggal 21 Februari 1957 dengan nama Bank Centra Asia NV Tbk.  Profile Bank Central Asia (BCA)
Banyak Bank swasta yang eksis di bumi Indonesia ini, salah satunya adalah Bank Central Asia (BCA) yang secara resmi berdiri pada tanggal 21 Februari 1957 dengan nama Bank Centra Asia NV Tbk. Direktur Utama BCA dari tahun 1999 hingga sekarang adalah masih Bpk. Djohan Emir Setijoso.
Pada krisis moneter sekitar tahun 1997 BCA mengalami krisis kepercayaan oleh masyarakat Indonesia, sehingga pada tahun itu banyak masyarakat Indonesia yang menarik uangnya dari BCA. Oleh karena krisis tersebut BCA meminta bantuan pemerintah Indonesia : Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) untuk menyuntikkan dana agar BCA tidak gulung tikar, akhirnya pada tahun 1998 BPPN mengambil alih BCA
Dengan kebijakan tersebut BCA mampu bangkit dari krisis pada tahun yang sama (baca:1998) dengan mengembalikan tingkat kepercayaan masyarakat kepadanya, sebelum krisis asset utama BCA mencapai Rp. 53.36 triliun sedangkan setelah krisis asset BCA semakin bertambah besar yakni Rp 67.93 triliun.
Hingga sekarang (baca:2010) BCA selalu memberikan pelayanan yang baik dan selalu memberikan invosi-inovasi, seperti ATM dan Setor Tunai menggunakan Mesin. Dengan berbagai macam layanan produk dan jasa, BCA memproses lebih dari 3 juta transaksi perbankan setiap hari dan memiliki lebih dari 7 juta rekening nasabah yang dapat dilayani melalui ‘delivery channels’ yang luas, 814 cabang-cabang di seluruh Indonesia, 5.681 ATM, Mobile Banking serta Klik BCA. Didukung oleh 20.322 karyawan, visi BCA adalah menjadi bank pilihan dan menunjang pilar ekonomi Indonesia
Dengan banyaknya fasilitas yang di miliki dan ditawarkan oleh BCA, sudah barang tentu manajemen nya harus baik dan rapih, khususnya adalah mengenai Database. Kita bisa memperkirakan berapa banyak data (baca:transaksi) yang masuk tiap harinya, dan 1 milyar setiap tahunnya (3.000.000 x 360 = 1.095.000.000 penj.).
Dengan banyaknya data yang harus disimpan dan diload setiap harinya maka tidaklah mungkin BCA menggunakan system database konvensional (baca:tidak terdistribusi atau OLPT),untuk mengatasi masalah ini BCA harus menggunakan database yang terdistribusi untuk menunjang fasilitas yang ditawarkan dan dimiliki agar proses bisnis tetap berjalan dengan lancar.
Bukti Empiris Bahwa BCA menggunakan Data Warehouse
Datawarehouse adalah solusi utama dari pendistribusian database yang ampuh untuk mensupplay data yang dibutuhkan oleh BCA, sehingga system tetap berjalan dengan baik dan tidak mengganggu proses bisnis, seperti over load dan stack pada server karena kelebihan beban akses dari 814 Cabang dan 5 ribu lebih ATM aktiv yang tersebar di seluruh Indonesia. Walaupun tidak tertutup kemungkinan bahwa database juga bisa kacau karena kesalahan user dalam menginputkan data (baca:human error).
Data Warehouse adalah sebuah system yang dapat dijadikan sebagai dasar pengambilan keputusan, BCA jelas memanfaatkan Data Warehouse ini, terbukti bahwa Henry Koenaifi, direktur PT Bank Central Asial Tbk. Yang bertanggung jawab atas pengelolaan Unit Bisnis Kredit Konsumer, Unit Bisnis Kartu Kredit, dan Personal/Individual Banking. Mengatakan bahwa BCA tetap bisa bertahan dari produk Kredit Pemilikan Rumah (KPR) dengan suku bungan yang fix dan cap (baca: suku bunga tetap selama 3 tahun dan 2 tahun dengan suku bunga maksimal) dengan cara memanfaatkan database:
dari data yang dimiliki perusahaannya, diketahui bahwa sebagian besar nasabah tabungan memiliki semacam stabilitas saldo. Artinya, baik situasi krisis maupun tidak, tak ada pengaruhnya buat mereka. Jumlah saldonya terus bertambah dan akumulasi setoran per bulan juga stabil sehingga produk ini amat dimungkinkan. Pada Desember 2008, penyaluran kredit konsumer BCA tumbuh signifikan sebesar 47,8% menjadi Rp21 triliun dibanding Desember 2007, yang didukung pertumbuhan di semua produk kredit konsumer. Prestasi ini terus berlanjut dengan tumbuhnya kredit konsumer menjadi Rp21,1 triliun pada akhir Maret 2009 dari Rp15,1 triliun pada periode yang sama 2008
Harus diakui, BCA unggul di bidang TI karena bank yang mayoritas sahamnya dikuasai Farallon Capital (Alaerka Investment dan Grup Djarum) ini lebih dulu mengembangkan program TI-nya. Itu berarti, reliability sistem yang dibangun sudah terbukti dan bisa diandalkan. Apalagi data warehousing atau data mining sudah bisa dimanfaatkan penuh
Data-data seperti yang disebutkan oleh Bpk. Henry Koenaifi didapatkan dari database BCA selama tahun 2007 hingga 2008, yang dimana database tersebut (baca:system) dapat dijadikan dasar pengambilan keputusan untuk menetapkan suku bunga KPR antara 3 tahun dan 2 tahun kedepan dengan suku bunga maksimal, seperti definitive dari pengertian Data Warehouse. Maka dari itu saya mengatakan dengan bukti empiris bahwa BCA memanfaatkan Data Warehouse.
Arsitektur Data Warehouse BCA
Terkait dengan data center, BCA hingga kini masih mengembangkan sistem dua data center yang saling mem-back up. Tujuannya, jika ada masalah di salah satu data center, yang satu lagi akan mem-back up dan mengambil alih tugas. Berbeda dengan kebanyakan bank lain, BCA memisahkan antara data center dan disaster recovery center (DRC)-nya. Sistem DRC telah dimiliki BCA sejak 1989. Sejak 2002, sistem DRC ini ditempatkan di Singapura dan dipercayakan pada IBM untuk mengelolanya.
Arsitektur data menyediakan kerangka dengan mengidentifikasikan dan memahami bagaimana data akan pindah melalui sistem dan digunakan dalam perusahaan. Arsitektur data untuk data warehouse mempunyai komponen utama yaitu read-only database.
Karateristik Arsitektur Data Warehouse:
a) Data diambil dari sistem asal (sistem informasi yang ada), database dan file.
b) Data dari sistem asal diintegrasikan dan ditransformasi sebelum disimpan ke dalam Database Management System (DBMS) seperti Oracle,Ms SQL Server, Sybase dan masih banyak yang lainnya.
c) Data warehouse merupakan sebuah database terpisah bersifat hanya dapat dibaca yang dibuat khusus untuk mendukung pengambilan keputusan
d) Pemakai mengakses data warehouse melalui aplikasi front end tool
Jadi, Arsitektur Data Warehouse sudah memiliki standart dimana karateristik yang sudah disebutkan harus dimiliki apabila ingin membangun sebuah data warehouse. Tidak terkecuali oleh BCA, data warehouse yang dimiliki oleh BCA pastinya tidak jauh berbeda dengan definitive dan karakteristik data warehouse secara umum.

Sumber Data
adalah adalah database layer untuk tujuan operasional
Staging area
menyederhanakan proses pembuatan summary dan management warehouse secara umum
Metadata
adalah istilah dari proses pengidentifikasian suatu atribut dan struktur dari sebuah data atau informasi. Metadata menjelaskan sebuah data itu sendiri
Lapisan Akses Data
merupakan tools yang digunakan untuk mengambil dan meload yang merupakan bagian dari karakteristik data warehouse.
Data mart
merupakan subset dari data resource, biasanya berorientasi untuk suatu tujuan yang spesifik atau subjek data yang didistribusikan untuk mendukung kebutuhan bisnis.
User
merupakan pengguna akhir dari system.
Kesimpulan
Dari skema arsitektur data warehouse diatas, dapat dilihat bahwa sumber data di integrasikan atau digabungkan dalam staging area, agar mudah di akses (baca:di load dan diambil) oleh warehouse, didalam warehouse terdapat meta data dan summary data yang bersifat read only (baca:hanya dapat di baca) dan pada saat user menggunakan system warehouse, user hanya ter hubung dengan data yang sudah di pecah dari resource (baca: warehouse). Dari data mart yang spesifik atau pengelompokkan subjek merujuk kepada tujuan yang berhubungan langsung, data tersebut di distribusikan untuk kelancaran bisnis BCA.

Minggu, 02 Januari 2011


Suku Bunga BANK Mandiri
1.      Suku Bunga Deposito Mandiri Rupiah
Jangka Waktu
Suku Bunga

<50Jt
>=50Jt - <100Jt
>=100Jt - <500Jt
>=500Jt - <1M
>=1M - <5M
>=5M
1 bulan
5.25 %
5.25 %
5.25 %
5.25 %
5.5 %
5.5 %
3 bulan
5.25 %
5.25 %
5.5 %
5.5 %
5.75 %
5.75 %
6 bulan
5.75 %
5.75 %
6 %
6 %
6.25 %
6.25 %
12 bulan
6 %
6 %
6 %
6.25 %
6.5 %
6.5 %
24 bulan
6 %
6 %
6 %
6.25 %
6.5 %
6.5 %



2.      Suku Bunga Deposito Mandiri USD
Jangka Waktu
Suku Bunga

< USD.100 Ribu (per bilyet)
> 100 Ribu (per bilyet)


1 bulan
0.25 %
0.5 %


3 bulan
0.25 %
0.5 %


6 bulan
0.25 %
0.5 %


12 bulan
0.5 %
0.75 %


24 bulan
0.5 %
0.75 %










3.      Suku Bunga Sertifikat Deposito
Jangka Waktu
Suku Bunga

Suku Bunga Giro Mandiri Rupiah
Kategori
Suku Bunga
< 5 Juta
0 %
>= 5 Juta - < 50 Juta
0.75 %
>= 50 Juta - < 500 Juta
1.5 %
>= 500 Juta - < 1 M
2 %
>= 1 M
2.5 %



4.      Suku Bunga Giro Mandiri Valas
Mata Uang
Suku Bunga
AUD
0 %
CHF
0 %
EUR
0.1 %
GBP
0.1 %
HKD
0 %
JPY
0 %
USD
0 %



5.      Suku Bunga Tabungan Rupiah
Produk
Suku Bunga
< 1 Juta
0 %
>= 1 Juta - < 5 Juta
1.5 %
>= 5 Juta - < 50 Juta
2 %
>= 50 Juta - < 100 Juta
2.25 %
>= 100 Juta - < 500 Juta
2.5 %
>= 500 Juta - < 1 M
2.5 %
>= 1 M
3.5 %

6. Suku Bunga Tabungan Valas
Produk
Suku Bunga
Tabungan Mandiri USD < USD 100
0 %
Tabungan Mandiri USD >= USD 100 s.d. < USD 10.000
0.1 %
Tabungan Mandiri USD >= USD 10.000 s.d. < USD 200.000
0.25 %
Tabungan Mandiri USD >= USD 200.000
0.25 %
Tabungan Mandiri SGD < SGD 200
0 %
Tabungan Mandiri SGD >= SGD 200 s.d. < SGD 10.000
0.25 %
Tabungan Mandiri SGD >= SGD 10.000 s.d. < SGD 100.000
0.5 %
Tabungan Mandiri SGD >= SGD 100.000
0.5 %
Tabungan Mandiri JPY
0 %




SUKU BUNGA BANK BCA.
Produk
Suku Bunga
(%pa)
TAHAPAN
 < Rp 1.000.000
0,00
 >= Rp 1.000.000 - < Rp 10.000.000
1,75
 >= Rp 10.000.000 - < Rp 100.000.000
2,00
 >= Rp 100.000.000 - < Rp 1.000.000.000
2,25
 >= Rp 1.000.000.000
3,00
TAPRES
 < Rp 1.000.000
0,00
 >= Rp 1.000.000 - < Rp 10.000.000
1,75
 >= Rp 10.000.000 - < Rp 100.000.000
2,25
 >= Rp 100.000.000 - < Rp 1.000.000.000
2,75
 >= Rp 1.000.000.000
3,75
 Berlaku Efektif: 01 Mei 2010







 BCA DOLLAR


USD
 < USD 100
0,00 %

 >=USD 100 - < 10.000
0,10 %

 >= USD 10.000 - < 100.000
0,15 %

 >=USD 100.000 - < 200.000
0,20 %

 >=USD 200.000
0,30 %

SGD

 < SGD 200
0,10 %

 >= SGD 200
0,10 %


Berlaku Efektif: 01 September 2010.




DEPOSITO

Mata Uang
Jangka Waktu (bulan)
1
3
6
12
IDR < 2M
5,00
5,25
5,50
5,75
IDR >= 2M - < 5M
5,25
5,50
5,50
5,75
IDR >= 5M - < 10M
5,50
5,50
5,50
5,75
IDR >= 10M - < 25M
5,50
5,75
5,75
5,75
IDR >= 25M
5,50
5,75
5,75
5,75
< USD 200.000
0,20
0,20
0,20
0,35
>= USD 200.000
0,40
0,40
0,40
0,40
SGD
0,10
0,10
0,10
0,10
HKD
0,00
0,00
0,00
0,00
GBP
0,10
0,10
0,10
0,10
AUD
3,80
3,80
3,80
3,80
JPY
0,00
0,00
0,00
0,00
EUR
0,10
0,10
0,10
0,10

Berlaku Efektif: 01 Desember 2010


BCA EXTRA

Mata Uang
Jangka Waktu (minggu)
1
2
3
IDR
1,50
1,50
1,50
USD
0,15
0,15
0,15



Suku Bunga Deposito BANK BNI


Jangka Waktu
Tiering IDR  - Tarif Bunga Deposito
<100 Juta
=> 100 Juta dan < 1 M
=> 1 Milyar
1 Bulan
5,50% pa
5,75% pa
5,75% pa

3 Bulan
5,50% pa
5,75% pa
5,75% pa

6 Bulan
5,75% pa
6,00% pa
6,25% pa

12 Bulan
6,00% pa
6,25% pa
6,50% pa

24 Bulan
6,00% pa
6,25% pa
6,50% pa


Berlaku sejak 25 Februari  2010

Deposito Valas
Jangka Waktu (Bulan)
< USD. 200,000
=> USD. 200,000
1
0,25%
0,50%
3
0,25%
0,50%
6
0,25%
0,50%
12
0,25%
0,50%
24
0,25%
0,50%
 Berlaku sejak 19 Februari 2010

Suku Bunga Taplus
Saldo
Suku Bunga (%) pa
< Rp 1.000.000
0,00
Rp 1.000.000 s/d Rp 10 juta
1,75
> Rp 10 juta s/d Rp 50 juta
2,00
> Rp 50 juta sd. Rp. 100 juta
2,25
> Rp. 100 juta sd. Rp. 500 juta
2,50
> Rp. 500 juta sd. Rp. 1 M
2,75
> Rp. 1 M
3,00
 Berlaku sejak Agustus 2009
Suku Bunga Taplus Bisnis
Saldo
Suku Bunga (%) pa
< Rp 5.000.000
0,00
Rp 5 juta s/d Rp 100 juta
3,00
> Rp 100 juta s/d Rp 1 miliar
3,50
> Rp 1 miliar
4,00
Berlaku sejak Agustus 2009
Suku Bunga Taplus Pegawai/Anggota, BNI Taplus Mahasiswa, BNI TKI, Kartuplus dan Kartu Co-Branding
Saldo
Suku Bunga (%) pa
< Rp 1.000.000
0,00
Rp 1 juta s/d Rp 10 juta
0,50
> Rp 10 juta s/d Rp 50 juta 
0,75
> Rp 50 juta s/d Rp 100 juta 
1,00
> Rp 100 juta 
1,25
Berlaku sejak Agustus 2009


Suku Bunga Giro
Tiering Saldo
Suku Bunga (%) pa
< Rp. 10.000.000
0,00
Rp. 10.000.000 - < Rp. 100.000.000,--
0,50
Rp. 100.000.000 - Rp. Rp. 500.000.000,--
1,50
> Rp. 500.000.000,--
2,50
 Berlaku sejak 11 Agustus 2009
Suku Bunga BNI DOLLAR
Tiering Saldo
Suku Bunga (%) pa
sd. USD 1.000
0,0
> USD 1.000 s/d =< 100.000
 0,25
sd. USD 1.000
0,50

Berlaku sejak 19 Februari 2010
Informasi biaya administrasi, biaya transaksi dan tarif bunga produk simpanan.
Biaya administrasi BNI Taplus : (Berlaku Agustus 2009)
  • Biaya administrasi BNI Taplus pengelolaan rekening : Rp. 10.000/rek/bulan.
  • Biaya administrasi BNI Taplus dibawah saldo minimal : Rp. 15.000/rek/bulan.  
Ketentuan saldo minimal dan biaya administrasi BNI Taplus Bisnis (dh. BNI Taplus Utama)
  • Saldo minimal BNI Taplus Bisnis  : Rp. 5.000.000,-- (Berlaku Agustus 2009)
  • Biaya administrasi pengelolaan rekening  : Tidak ada  (Berlaku Juli 2009)
  • Biaya administrasi di bawah saldo minimal : Rp. 20.000,-/rek/bulan (Berlaku Agustus 2009)
Ketentuan transfer antar rekekning BNI : (Berlaku Agustus 2009)
  • Biaya transfer antar rekening BNI via ATM : Tidak ada
  • Biaya transfer antar rekening BNI via SMS Banking : Tidak ada  (diluar biaya SMS)